Dimana angin
sore yang selalu mengejekku
Kenapa kamu
menangis?
Kapan aspal
panas kembali memperolokku
Kenapa kamu
kecewa?
Berapa lebat
hujan yang dapat menyakitiku
Kenapa kamu
mengeluh?
Apa mau
mentari terlalu terik, membuaku putus
asa
Kenapa kamu
menyerah?
Bagaimana
bias secangkir air cukup melegakan kerongkonganku
Kenapa kamu sombong?
kenapa Kamu?
manusia
Tak pernah
cukup, tak pernah terima
Kamu ada
dan begitulah cerminmu
Karena setiap
kamu terhubung, Seutas benang
merah
mengikat Iblis dan Malaikat
samar : samar
samar : samar
Yogyakarta, 18 mei 2014
L.frind
No comments:
Post a Comment