Sunday, May 18, 2014

Iblis dan Malaikat

Dimana angin sore yang selalu mengejekku
Kenapa kamu menangis?
Kapan aspal panas kembali memperolokku
Kenapa kamu kecewa?
Berapa lebat hujan yang dapat menyakitiku
Kenapa kamu mengeluh?
Apa mau mentari terlalu terik, membuaku  putus asa
Kenapa kamu menyerah?
Bagaimana bias  secangkir  air cukup melegakan kerongkonganku
Kenapa kamu sombong?
kenapa Kamu? manusia
Tak pernah cukup, tak pernah terima
Kamu ada dan begitulah cerminmu
Karena setiap kamu terhubung, Seutas benang merah 
mengikat Iblis dan Malaikat
samar : samar

Yogyakarta, 18 mei 2014
L.frind

No comments:

Post a Comment