Friday, October 23, 2015

Corner

Sudut itu selalu kosong, setiap kamu tidak datang. Di sudut itu, kamu duduk sendiri menikmati secangkir kopi hitam.
Hei! Sadarkah dirimu telah mencuri segenap perhatianku semenjak aku masuk ke tempat itu? Kamu dengan secangkir kopi hitam favoritmu yang terlihat tekun di hadapan bacaanmu. Sungguh aku ingin datang ke hadapanmu dan berkata “aku sudah disini”.
Sepertinya itu mustahil, barangkali aku harus melarut ke dalam kopimu. Bersembunyi dalam kepekatan, bercampur dalam kepahitan secangkir kopimu.
Atau aku harus menghampirimu dan pura-pura terjatuh didepanmu agar kamu memperhatikanku?
Atau aku harus memanggil pemadam kebakaran, yang suara sirenenya kencang agar kamu menoleh?
Ah, konyolnya aku. Selalu saja meracau ini itu, mengutukmu atas segala kepahitan yang kamu ciptakan. Tanpa pernah aku sadari bahwa aku menikmati segala pahit yang kamu buat. Seperti halnya aku menikmati secangkir kopi.
Teruslah datang, mendiami sudut itu. Aku akan selalu di ruangan yang sama denganmu, memperhatikanmu walau dalam jarak.
Mungkin suatu hari nanti jika keberanianku telah terkumpul, kita dapat menikmati secangkir kopi bersama. Atau barangkali saat kamu mau menghampiriku, yah tak ada salahnyakan berharap itu terjadi. Huffttt..............

dari tetangga sebelah, untuk teman yang sedang menunggu
ruangan nomor 22 10 2015

No comments:

Post a Comment