Wednesday, March 27, 2013

Butterfly Effect


Istilah yang pertama kali dipakai oleh Edward Norton Lorenz ini merujuk pada sebuah pemikiran bahwa kepakan sayap  kupu-kupu  dihutan belantara Brazil  secara teori dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian.  Fenomena ini juga dikenal sebagai sistem yang ketergantungannya sangat peka terhadap kondisi awal. Perubahan yang hanya sedikit pada kondisi awal, dapat mengubah secara drastis kelakuan sistem pada jangka panjang. Jika suatu sistem dimulai dengan kondisi awal misalnya 2, maka hasil akhir dari sistem yang sama akan jauh berbeda jika dimulai dengan 2,000001 di mana 0,000001 sangat kecil sekali dan wajar untuk diabaikan. Dengan kata lain: kesalahan yang sangat kecil akan menyebabkan bencana dikemudian hari.


Contoh butterfly effect yang lebih sederhana,
  1. Misal kita pulang dari sekolah kemudian kita mampir ke rumah teman dulu sebelum pulang kerumah, nah di rumah teman kita ketiduran karena saking lelahnya sampai malam kita belum pulang, kemudian orang tua nyari kita, kita pulang sampai rumah kena marah orang tua. Coba, bila kita tidak main dulu kerumah teman dan tidak ketiduran di rumah teman, kita nggak bakalan sampai rumah malam-malam dan kena marah orang tua.
  2. Ada lagi, misal ayah saya tidak merantau di yogyakarta, tidak bekerja di sebuah perusahaan percetakan A, dia mungkin tidak bertemu dengan ibu saya. Bila ayah dan ibu saya tidak bertemu, pasti saya tidak terlahir ke dunia.

Sesederhana itu, butterfly effect terjadi. Kejadian kecil di awal bisa berakibat besar di akhir. Butterfly effect adalah istilah lain dari teori chaos. 
" Teori Chaos adalah kelakuan stokastik dari sistem yang deterministik. Sistem yang deterministik (sederhana, satu solusi) bila ditumpuk-tumpuk akan menjadi sistem yang stokastik (rumit, solusi banyak). "
Kupu-kupu di ibaratkan hal kecil yang tidak terlalu di perhitungkan, tapi tukah kamu jika kupu-kupu itu di kumpulkan menjadi banyak setiap kepakan dari satu kupu-kupu itu akan berpengaruh besar dalam pembuatan angin tornado di suatu daerah tertentu, atau penundaan terjadinya angin tornado di daerah tertentu. 

>>>>>Sejarahnya hadir istilah butterfly effect :
adalah ketika Edward Norton Lorenz  dalam usahanya melakukan peramalan cuaca, dia menyelesaikan 12 persamaan diferensial non-linear dengan komputer. Pada awalnya dia mencetak hasil perhitungannya di atas sehelai kertas dengan format enam angka di belakang koma (...,506127). Kemudian, untuk menghemat waktu dan kertas, ia memasukkan hanya tiga angka di belakang koma (...,506) dan cetakan berikutnya diulangi pada kertas sama yang sudah berisi hasil cetakan tadi. Sejam kemudian, ia dikagetkan dengan hasil yang sangat berbeda dengan yang diharapkan. Pada awalnya kedua kurva tersebut memang berimpitan, tetapi sedikit demi sedikit bergeser sampai membentuk corak yang lain sama sekali.
    Pada tahun 1963 Lorenz menerbitkan studi teoritis efek ini dalam artikel terkenal yang berjudul Deterministic Nonperiodic Flow ("Aliran non-periodik yang menentukan"). Berdasarkan artikel itu, kemudian ia mengatakan: "Seorang meteorolog mendapati bahwa jika teori ini benar, maka satu kepakan sayap burung camar laut (seagull) dapat mengubah jalannya cuaca untuk selamanya." Atas anjuran rekan-rekan sejawatnya, dalam kuliah-kuliah dan publikasi selanjutnya, Lorenz menggunakan contoh yang lebih puitis, yaitu memakai kupu-kupu. Menurut Lorenz, suatu kali ia tidak mempunyai judul untuk ceramahnya pada pertemuan ke-139 American Association for the Advancement of Science tahun 1972, Philip Merilees mengusulkan judul "Does the flap of a butterfly’s wings in Brazil set off a tornado in Texas?" ("Apakah kepakan sayap kupu-kupu di Brasil menyulut angin ribut di Texas?"). Meskipun kepakan sayap kupu-kupu tetap konstan dalam konsep ini, lokasi kupu-kupu, dampaknya dan lokasi dari dampak-dampak selanjutnya dapat bervariaasi luas.
    Kepakan sayap kupu-kupu secara teori menyebabkan perubahan-perubahan sangat kecil dalam atmosfir bumi yang akhirnya mengubah jalur angin ribut (tornado) atau menunda, mempercepat bahkan mencegah terjadinya tornado di tempat lain. Kepakan sayap ini merujuk kepada perubahan kecil dari kondisi awal suatu sistem, yang mengakibatkan rantaian peristiwa menuju kepada perubahan skala besar (bandingkan: "efek domino" atau domino effect). Jikalau kupu-kupu itu tidak mengepakkan sayapnya, trayektori sistem tersebut akan berbeda jauh.
    Perhatikan bahwa kupu-kupu tidak menyebabkan angin ribut atau tornado. Kepakan sayapnya adalah bagian dari kondisi awal; satu himpunan kondisi menghasilkan tornado, sedangkan himpunan kondisi lain tidak. Mungkin saja himpunan kondisi yang tidak melibatkan kepakan sayap kupu-kupu menjadi penyebab angin ribut.

     Begitulah yg dimaksud dengan efek kupu-kupu ataupun Butterfly effect. Perubahan suatu kejadian dapat berakibat besar dikemudian hari.
Jadi kesimpulan dalam "Butterfly effect" ini adalah, 
" dimana perubahan kecil ataupun perubahan yang paling terkecil dari kejadian awal bisa mengakibatkan perubahan besar dikemudian hari "

satu dari setiap makhluk di dunia ini pasti membawa pengaruh untuk kehidupan kedepannya, jadi lakukan yang terbaik yang bisa kamu lakukan agar terakumulasi menjadi sesuatu yang sangat baik :D 

Subhanallah Allah Maha Kuasanya, segala mahkluk di dunia takkan ada yang diciptakan dengan sia-sia :D

No comments:

Post a Comment