Istilah yang pertama kali dipakai oleh Edward Norton Lorenz ini merujuk pada
sebuah pemikiran bahwa kepakan sayap kupu-kupu dihutan belantara Brazil secara teori dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian. Fenomena
ini juga dikenal sebagai sistem yang ketergantungannya sangat peka terhadap
kondisi awal. Perubahan yang hanya sedikit pada kondisi awal, dapat mengubah
secara drastis kelakuan sistem pada jangka panjang. Jika suatu sistem dimulai dengan
kondisi awal misalnya 2, maka hasil akhir dari sistem yang sama akan jauh
berbeda jika dimulai dengan 2,000001 di mana 0,000001 sangat kecil sekali dan
wajar untuk diabaikan. Dengan kata lain: kesalahan yang sangat kecil akan
menyebabkan bencana dikemudian hari.
Contoh butterfly effect
yang lebih sederhana,
- Misal kita pulang dari sekolah kemudian kita mampir ke rumah teman dulu sebelum pulang kerumah, nah di rumah teman kita ketiduran karena saking lelahnya sampai malam kita belum pulang, kemudian orang tua nyari kita, kita pulang sampai rumah kena marah orang tua. Coba, bila kita tidak main dulu kerumah teman dan tidak ketiduran di rumah teman, kita nggak bakalan sampai rumah malam-malam dan kena marah orang tua.
- Ada lagi, misal ayah saya tidak merantau di yogyakarta, tidak bekerja di sebuah perusahaan percetakan A, dia mungkin tidak bertemu dengan ibu saya. Bila ayah dan ibu saya tidak bertemu, pasti saya tidak terlahir ke dunia.
Sesederhana itu,
butterfly effect terjadi. Kejadian kecil di awal bisa berakibat besar di akhir.
Butterfly effect adalah istilah lain dari teori chaos.
" Teori Chaos adalah kelakuan stokastik dari sistem yang deterministik. Sistem yang deterministik (sederhana, satu solusi) bila ditumpuk-tumpuk akan menjadi sistem yang stokastik (rumit, solusi banyak). "
Kupu-kupu di ibaratkan
hal kecil yang tidak terlalu di perhitungkan, tapi tukah kamu jika kupu-kupu
itu di kumpulkan menjadi banyak setiap kepakan dari satu kupu-kupu itu akan
berpengaruh besar dalam pembuatan angin tornado di suatu daerah tertentu, atau
penundaan terjadinya angin tornado di daerah tertentu.
>>>>>Sejarahnya hadir
istilah butterfly effect :
adalah ketika Edward Norton Lorenz dalam usahanya melakukan peramalan
cuaca, dia menyelesaikan 12 persamaan diferensial non-linear dengan komputer.
Pada awalnya dia mencetak hasil perhitungannya di atas sehelai kertas dengan
format enam angka di belakang koma (...,506127). Kemudian, untuk menghemat
waktu dan kertas, ia memasukkan hanya tiga angka di belakang koma (...,506) dan
cetakan berikutnya diulangi pada kertas sama yang sudah berisi hasil cetakan
tadi. Sejam kemudian, ia dikagetkan dengan hasil yang sangat berbeda dengan
yang diharapkan. Pada awalnya kedua kurva tersebut memang berimpitan, tetapi
sedikit demi sedikit bergeser sampai membentuk corak yang lain sama sekali.
Pada
tahun 1963 Lorenz menerbitkan studi teoritis efek ini dalam artikel terkenal
yang berjudul Deterministic
Nonperiodic Flow ("Aliran
non-periodik yang menentukan"). Berdasarkan artikel itu, kemudian ia
mengatakan: "Seorang meteorolog mendapati bahwa jika teori ini benar, maka
satu kepakan sayap burung camar laut (seagull) dapat mengubah jalannya
cuaca untuk selamanya." Atas anjuran rekan-rekan sejawatnya, dalam
kuliah-kuliah dan publikasi selanjutnya, Lorenz menggunakan contoh yang lebih puitis,
yaitu memakai kupu-kupu. Menurut Lorenz, suatu kali ia tidak mempunyai judul
untuk ceramahnya pada pertemuan ke-139 American Association for the Advancement of Science tahun 1972, Philip Merilees
mengusulkan judul "Does the flap of a butterfly’s wings in Brazil set
off a tornado in Texas?" ("Apakah kepakan sayap kupu-kupu di
Brasil menyulut angin ribut di Texas?"). Meskipun kepakan sayap kupu-kupu
tetap konstan dalam konsep ini, lokasi kupu-kupu, dampaknya dan lokasi dari
dampak-dampak selanjutnya dapat bervariaasi luas.
Kepakan
sayap kupu-kupu secara teori menyebabkan perubahan-perubahan sangat kecil dalam
atmosfir bumi yang akhirnya mengubah jalur angin ribut (tornado) atau menunda,
mempercepat bahkan mencegah terjadinya tornado di tempat lain. Kepakan sayap
ini merujuk kepada perubahan kecil dari kondisi awal suatu sistem, yang
mengakibatkan rantaian peristiwa menuju kepada perubahan skala besar
(bandingkan: "efek domino" atau domino
effect). Jikalau kupu-kupu itu tidak mengepakkan sayapnya, trayektori
sistem tersebut akan berbeda jauh.
Perhatikan
bahwa kupu-kupu tidak menyebabkan angin ribut atau tornado. Kepakan sayapnya
adalah bagian dari kondisi awal; satu himpunan kondisi menghasilkan tornado,
sedangkan himpunan kondisi lain tidak. Mungkin saja himpunan kondisi yang tidak
melibatkan kepakan sayap kupu-kupu menjadi penyebab angin ribut.
Begitulah yg dimaksud dengan efek kupu-kupu ataupun
Butterfly effect. Perubahan suatu kejadian dapat berakibat besar dikemudian
hari.
Jadi kesimpulan dalam "Butterfly effect" ini adalah,
" dimana perubahan kecil ataupun perubahan yang paling terkecil dari kejadian awal bisa mengakibatkan perubahan besar dikemudian hari "
satu dari setiap makhluk di dunia ini pasti membawa pengaruh untuk kehidupan kedepannya, jadi lakukan yang terbaik yang bisa kamu lakukan agar terakumulasi menjadi sesuatu yang sangat baik :D
Subhanallah Allah Maha Kuasanya, segala mahkluk di dunia takkan ada yang diciptakan dengan sia-sia :D
No comments:
Post a Comment