Efek habis ujin kimia dasar abis itu wawancara pengurus di kerubitin 4 orang sekaligus, ini baru tahap 1 belum tahap duanya..Doain dapet yang terbaik.. :D wkwkwkwk
oke, lupakan.. sekarang aku mau berbagi informasi tentang KIMIA!!!
Did you know about racun atau poison..., poison adalah bahan zat padat, cair,
atau gas, yang dapat mengganggu proses kehidupan sel suatu organisme.
kata Bapak Toksikologi, Paracelsus, menyatakan bahwa:
"Segala sesuatu
adalah racun dan tidak ada yang tanpa racun. Hanya dosis yang
membuat sesuatu menjadi bukan racun (Dosis solum facit venum)."
okay and now kamu udah tau sedikit tentang racun... :D
sekarang aku mau bahas salah satu unsur kimia yang terkenal menjadi racunnya.
adalah.............. ARSENIK!!!!
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid
yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan
abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy.
Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa
dengan Fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai
pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan,
arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau
bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung
tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan
terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk padat yang
berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.
Kata arsenik dipinjam dari bahasa Persia زرنيخ Zarnik yang
berarti "orpimen kuning". Zarnik dipinjam dalam bahasa Yunani sebagai arsenikon.
Arsenik dikenal dan digunakan di Persia dan di banyak tempat lainnya sejak zaman dahulu.
Bahan ini sering digunakan untuk membunuh, dan gejala keracunan arsenik sulit dijelaskan, sampai
ditemukannya tes Marsh,
tes kimia sensitif untuk mengetes keberadaan arsenik. Karena sering digunakan
oleh para penguasa untuk menyingkirkan lawan-lawannya dan karena daya bunuhnya
yang luar biasa serta sulit dideteksi, arsenik disebut Racun para raja,
dan Raja dari semua racun.
Dalam zaman Perunggu, arsenik sering digunakan di perunggu, yang membuat
campuran tersebut lebih keras.
Warangan,
yang sering digunakan sebagai bahan pelapis permukaan keris,
mengandung bahan utama arsen. Arsen membangkitkan penampilan pamor keris
dengan mempertegas kontras pada pamor. Selain itu, arsen juga meningkatkan daya
bunuh senjata tikam itu.
Albertus Magnus dipercaya sebagai orang
pertama yang menemukan bagaimana mengisolasi elemen ini di tahun 1250.
Pada tahun 1649 Johan
Schroeder mempublikasi 2 cara menyiapkan arsenik.
Pada zaman Ratu Victoria di Britania Raya, arsenik dicampurkan dengan cuka dan kapur dan
dimakan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan penampilan wajah mereka, membuat
kulit mereka lebih putih untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bekerja di ladang.
Arsenik juga digosokkan di muka dan di lengan kaum perempuan untuk memutihkan
kulit mereka. Namun ini sangat tidak dianjurkan sekarang.
Keracunan arsenik dapat terjadi secara akut atau kronis
karena terpapar atau mengkonsumsi arsenik secara terus menerus meski dalam
kadar rendah (misalnya karena meminum air yang terkontaminasi arsen melebihi
batas ambang aman tertinggi). Ciri-ciri keracunan arsenik ada berbagai
macam, antara lain menyebabkan serangan akut berupa rasa sangat sakit perut akibat
sistem pencernaan rusak, muntah, diare, rasa haus yang hebat, kram perut, dan
akhirnya syok, koma, dan kematian. Paparan dalam jangka waktu lama, seperti
meminum air terkontaminasi arsen, dapat menyebabkan napas berbau, keringat
berlebih, otot lunglai, perubahan warna kulit (menjadi gelap), penyakit
pembuluh tepi, parestesia tangan dan kaki (gangguan saraf), blackfoot
disease dan kanker kulit.
Cara mengatasi atau melakukan pertolongan pertama dalam keracunan akut dari
arsenik dapat dilakukan dengan memberi korban ipekak untuk merangsangnya
muntah. Dapat juga dilakukan bilas lambung apabila ia tidak dapat minum.
Pemberian katartik atau karboaktif dapat bermanfaat. Sedangkan untuk keracunan
yang sudah berlangsung lebih lama daripada itu, sebaiknya diberi antidotumnya,
yaitu suntikan intramuskuler dimerkaprol 3-5 mg/kgBB 4-6 kali sehari selama 2
hari. Pengobatan dilanjutkan 2-3 kali sehari selama 8 hari.
Salah satu tokoh yang terkena penyalahgunaan arsenik adalah Munir,
Munir meninggal dunia karena diracun dalam perjalanannya ke Amsterdam. Sebanyak
83,9 mg per liter racun terdapat di dalam tubuh Munir. Setelah
diselidiki, racun yang membunuh Munir berjenis Arsenik yang umum digunakan
sebagai racun tikus.
Semenjak terungkap penyebab kematiannya, nama Arsenik sebagai zat kimia
berbahaya menjadi terkenal di Indonesia. Namun perlahan seiring berlalunya
kasus Munir, masyarakat nampaknya melupakan bahayanya Arsenik bagi kehidupan
sehari-hari.
Arsenik adalah suatu unsur kimia metaloid (semilogam) golongan VA, berwujud
bubuk putih, tanpa warna dan bau. Sifatnya yang tidak berbau dan tidak memiliki
rasa, membuat Arsenik menjadi pilihan utama untuk dicampur pada makanan dan
membunuh seseorang. Pada kasus Munir, kadar racun Arsenik yang dimasukan
sangat tinggi, yaitu 120-200 mg/liter. Dibutuhkan waktu 5 – 10 menit untuk
melarutkan racun Arsenik tersebut ke dalam minuman orange juice yang
dipesan Munir saat itu. Saat racun sudah berada di dalam tubuh, Munir mengalami
gejala pening, muntah-muntah, kerongkongan kering, kejang-kejang, dan diare
sehingga akhirnya menyebabkan ia meninggal.
Yang buruk takkan selamanya buruk, arsenik tidak selamanya menjadi bahan yang
dimanfaatkan sebagai racun untuk membunuh makhluk hidup. arsenik juga memiliki
sisi baik.....
KALIAN TAU NGGAK SIH???? ARSENIK ITU BISA JADI OBAT LOOOOOOO......
A : Enelan ? Ciyus?
Gue : Enelan dong... ini dia buktinya CEKITDOT
>>>>>>>>>>>
Racun Arsenik bisa ngobatin kanker darah. Arsenik tak hanya
menjadi senjata pembunuh favorit pada abad pertengahan, racun itu ternyata juga
dapat dimanfaatkan untuk menggempur kanker darah yang mematikan. Keampuhan
arsenik sebagai obat itu didemontrasikan oleh sejumlah peneliti Cina dengan
menggunakan racun itu untuk membunuh protein tertentu yang membuat kanker tetap
hidup.
Studi kami menunjukkan bagaimana arsenik langsung
menjadikan protein tersebut sebagai sasaran dan membunuhnya, kata peneliti
utama Zhang Xiaowei di State Key Laboratory of Medical Genomics di Shanghai,
Cina. Berbeda dengan kemoterapi, efek samping arsenik dalam mengobati leukemia
promyelocytic akut sangat rendah. Tak ada rambut rontok atau tekanan terhadap
fungsi sumsum tulang. Kami ingin mengetahui bagaimana arsenik dapat digunakan
untuk kanker lain.
Terkenal dengan toksisitasnya, di masa lalu arsenik
diangap sebagai rajanya racun karena gejalanya mirip dengan kolera dan
terkadang tak terdeteksi. Namun di Cina, arsenik telah lama digunakan untuk
pengobatan selain untuk senjata pembunuh rahasia. Sejak 2000 tahun lampau,
arsenik telah digunakan dalam pengobatan tradisional Cina.
Nah cekarang udah tau kan, nggak ada sifat yang semuanya buruk...
semua tercipta pasti ada manfaatnya, Percaya deh ini CIYUS LOOO
Did you know about racun atau poison..., poison adalah bahan zat padat, cair, atau gas, yang dapat mengganggu proses kehidupan sel suatu organisme.
kata Bapak Toksikologi, Paracelsus, menyatakan bahwa:
"Segala sesuatu adalah racun dan tidak ada yang tanpa racun. Hanya dosis yang membuat sesuatu menjadi bukan racun (Dosis solum facit venum)."okay and now kamu udah tau sedikit tentang racun... :D
sekarang aku mau bahas salah satu unsur kimia yang terkenal menjadi racunnya.
adalah.............. ARSENIK!!!!
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy.
Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.
Kata arsenik dipinjam dari bahasa Persia زرنيخ Zarnik yang berarti "orpimen kuning". Zarnik dipinjam dalam bahasa Yunani sebagai arsenikon. Arsenik dikenal dan digunakan di Persia dan di banyak tempat lainnya sejak zaman dahulu. Bahan ini sering digunakan untuk membunuh, dan gejala keracunan arsenik sulit dijelaskan, sampai ditemukannya tes Marsh, tes kimia sensitif untuk mengetes keberadaan arsenik. Karena sering digunakan oleh para penguasa untuk menyingkirkan lawan-lawannya dan karena daya bunuhnya yang luar biasa serta sulit dideteksi, arsenik disebut Racun para raja, dan Raja dari semua racun.
Dalam zaman Perunggu, arsenik sering digunakan di perunggu, yang membuat campuran tersebut lebih keras.
Warangan, yang sering digunakan sebagai bahan pelapis permukaan keris, mengandung bahan utama arsen. Arsen membangkitkan penampilan pamor keris dengan mempertegas kontras pada pamor. Selain itu, arsen juga meningkatkan daya bunuh senjata tikam itu.
Albertus Magnus dipercaya sebagai orang pertama yang menemukan bagaimana mengisolasi elemen ini di tahun 1250. Pada tahun 1649 Johan Schroeder mempublikasi 2 cara menyiapkan arsenik.
Pada zaman Ratu Victoria di Britania Raya, arsenik dicampurkan dengan cuka dan kapur dan dimakan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan penampilan wajah mereka, membuat kulit mereka lebih putih untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bekerja di ladang. Arsenik juga digosokkan di muka dan di lengan kaum perempuan untuk memutihkan kulit mereka. Namun ini sangat tidak dianjurkan sekarang.
Keracunan arsenik dapat terjadi secara akut atau kronis karena terpapar atau mengkonsumsi arsenik secara terus menerus meski dalam kadar rendah (misalnya karena meminum air yang terkontaminasi arsen melebihi batas ambang aman tertinggi). Ciri-ciri keracunan arsenik ada berbagai macam, antara lain menyebabkan serangan akut berupa rasa sangat sakit perut akibat sistem pencernaan rusak, muntah, diare, rasa haus yang hebat, kram perut, dan akhirnya syok, koma, dan kematian. Paparan dalam jangka waktu lama, seperti meminum air terkontaminasi arsen, dapat menyebabkan napas berbau, keringat berlebih, otot lunglai, perubahan warna kulit (menjadi gelap), penyakit pembuluh tepi, parestesia tangan dan kaki (gangguan saraf), blackfoot disease dan kanker kulit.
Cara mengatasi atau melakukan pertolongan pertama dalam keracunan akut dari arsenik dapat dilakukan dengan memberi korban ipekak untuk merangsangnya muntah. Dapat juga dilakukan bilas lambung apabila ia tidak dapat minum. Pemberian katartik atau karboaktif dapat bermanfaat. Sedangkan untuk keracunan yang sudah berlangsung lebih lama daripada itu, sebaiknya diberi antidotumnya, yaitu suntikan intramuskuler dimerkaprol 3-5 mg/kgBB 4-6 kali sehari selama 2 hari. Pengobatan dilanjutkan 2-3 kali sehari selama 8 hari.
Salah satu tokoh yang terkena penyalahgunaan arsenik adalah Munir,
Munir meninggal dunia karena diracun dalam perjalanannya ke Amsterdam. Sebanyak 83,9 mg per liter racun terdapat di dalam tubuh Munir. Setelah diselidiki, racun yang membunuh Munir berjenis Arsenik yang umum digunakan sebagai racun tikus.
Semenjak terungkap penyebab kematiannya, nama Arsenik sebagai zat kimia berbahaya menjadi terkenal di Indonesia. Namun perlahan seiring berlalunya kasus Munir, masyarakat nampaknya melupakan bahayanya Arsenik bagi kehidupan sehari-hari.
Arsenik adalah suatu unsur kimia metaloid (semilogam) golongan VA, berwujud bubuk putih, tanpa warna dan bau. Sifatnya yang tidak berbau dan tidak memiliki rasa, membuat Arsenik menjadi pilihan utama untuk dicampur pada makanan dan membunuh seseorang. Pada kasus Munir, kadar racun Arsenik yang dimasukan sangat tinggi, yaitu 120-200 mg/liter. Dibutuhkan waktu 5 – 10 menit untuk melarutkan racun Arsenik tersebut ke dalam minuman orange juice yang dipesan Munir saat itu. Saat racun sudah berada di dalam tubuh, Munir mengalami gejala pening, muntah-muntah, kerongkongan kering, kejang-kejang, dan diare sehingga akhirnya menyebabkan ia meninggal.
Yang buruk takkan selamanya buruk, arsenik tidak selamanya menjadi bahan yang dimanfaatkan sebagai racun untuk membunuh makhluk hidup. arsenik juga memiliki sisi baik.....
KALIAN TAU NGGAK SIH???? ARSENIK ITU BISA JADI OBAT LOOOOOOO......
A : Enelan ? Ciyus?
Gue : Enelan dong... ini dia buktinya CEKITDOT >>>>>>>>>>>
Racun Arsenik bisa ngobatin kanker darah. Arsenik tak hanya menjadi senjata pembunuh favorit pada abad pertengahan, racun itu ternyata juga dapat dimanfaatkan untuk menggempur kanker darah yang mematikan. Keampuhan arsenik sebagai obat itu didemontrasikan oleh sejumlah peneliti Cina dengan menggunakan racun itu untuk membunuh protein tertentu yang membuat kanker tetap hidup.
Studi kami menunjukkan bagaimana arsenik langsung menjadikan protein tersebut sebagai sasaran dan membunuhnya, kata peneliti utama Zhang Xiaowei di State Key Laboratory of Medical Genomics di Shanghai, Cina. Berbeda dengan kemoterapi, efek samping arsenik dalam mengobati leukemia promyelocytic akut sangat rendah. Tak ada rambut rontok atau tekanan terhadap fungsi sumsum tulang. Kami ingin mengetahui bagaimana arsenik dapat digunakan untuk kanker lain.
Terkenal dengan toksisitasnya, di masa lalu arsenik diangap sebagai rajanya racun karena gejalanya mirip dengan kolera dan terkadang tak terdeteksi. Namun di Cina, arsenik telah lama digunakan untuk pengobatan selain untuk senjata pembunuh rahasia. Sejak 2000 tahun lampau, arsenik telah digunakan dalam pengobatan tradisional Cina.
Nah cekarang udah tau kan, nggak ada sifat yang semuanya buruk...
semua tercipta pasti ada manfaatnya, Percaya deh ini CIYUS LOOO
Wah, sepertinya jadi tertarik dengan racun nih :D
ReplyDeleteterimakasih kunjungannya Lily Sky :D
ReplyDelete