LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
PERILAKU KUCING PADA SAAT MELIHAT
BEBERAPA MANGSA
Oleh:
Luthfi Fitri F
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
A.
TUJUAN
1. Mahasiswa
dapat mengamati perilaku kucing pada saat melihat mangsa.
2. Mahasiswa
dapat menunjukkan contoh perilaku pada hewan.
B.
DASAR
TEORI
a)
Pengertian Kelangsungan Hidup
Setiap
makhluk hidup telah dibekali oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan kemampuan untuk
mempertahankan hidupnya dan menjaga keturunannya supaya tetap lestari. Telah
menjadi hukum alam bahwa makhluk yang lemah akan dimangsa oleh makhluk yang
lebih kuat, atau yang kita kenal dengan hukum rimba.
Setiap jenis
makhluk hidup dapat lestari jenisnya sampai saat ini karena berasal dari
makhluk hidup sebelumnya yang sejenis dapat bereproduksi dan berdaptasi dengan
lingkungan. Jika makhluk yang hidup pada zaman dulu tidak mampu bertahan dalam
kelangsungan hidupnya, maka jenis makhluk hidup itu akan punah seperti
dinosaurus. Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh kemampuan adaptasi
terhadap lingkungan, seleksi alam, dan perkembangbiakan.
b) Kucing
Kucing, Felis silvestris catus, adalah sejenis karnivora. Kata
"kucing" biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah
dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada "kucing besar"
seperti singa, harimau, dan macan.
Kucing
adalah hewan pemburu, mereka berevolusi dari leluhur pemburu dan telah tertanam
dalam gen mereka kalau mereka pada dasarnya pemburu. Mereka berevolusi untuk
bertahan hidup dengan menangkap mangsa. Karakteristik ini bisa dilihat dari
bentuk fisiknya, gerakannya yang diam, pandangan malam, giginya yang tajam,
kumisnya yang mendeteksi arus udara, getaran, dan benda padat semuanya
merupakan karakteristik predator. Orang Mesir Kunodari 3.500
SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang menyimpan hasil panen. (Siscawati..2012:
1)
Kucing
peliharaan atau kucing rumah adalah salah satu predator terhebat
di dunia. Kucing ini dapat membunuh atau memakan beberapa ribu spesies,kucing besar biasanya
kurang dari 100. Tetapi karena ukurannya yang kecil, kucing tidak begitu
berbahaya bagi manusia. Kucing menyergap dan melumpuhkan mangsa dengan cara yang
mirip dengan singa dan harimau, menggigit
leher mangsa dengan gigi taring yang tajam sehingga melukai saraf tulang belakang atau
menyebabkan mangsa kehabisan napas dengan merusaktenggorokan.
Kucing
dianggap sebagai "karnivora yang sempurna" dengan gigi dan saluran
pencernaan yang khusus. Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang
taring di setiap sisi mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek
daging. Kucing hanya memakan daging, biasanya buruan segar. Dalam penangkaran,
kucing tidak dapat diadaptasikan dengan diet vegetarian karena mereka tidak
dapat mensintesis semua asam-asam amino yang mereka butuhkan hanya dengan
memakan tumbuhan.
Naluri
berburu merupakan sebuah hal atau kebiasaan yang bersifat alami dan mutlak
dimiliki oleh setiap kucing, pada saat mereka dengan penuh kesabaran dan
kewaspadaan mengejar mangsanya dan kemudian mereka bergerak mendekati mangsanya
serta dengan konsentrasi penuh mengamati mangsanya sampai pada saat dan jarak yang tepat kucing-kucing tersebut baru
menerkam sasaran atau mangsanya tersebut.
Kucing cukup
mampu memilih makanan, karena mereka memiliki organ pembau khusus di
langit-langit mulutnya yang disebut sebagai organ vomeronasal atau organ
Jacobson. Ketika organ ini terstimulasi oleh suatu jenis makanan tertentu,
kucing akan menolak makanan selain makanan itu.
Kedua mata kucing menghadap ke depan,
menghasilkan persepsi jarak dan mengurangi besarnya bidang pandang. Mata kucing
memiliki persepsi trikomatik yang lemah.
Ketika cahaya yang ada terlalu sedikit untuk
melihat, kucing akan menggunakan "kumis" atau misainya (vibrissae)
untuk membantunya menentukan arah dan menjadi alat indera tambahan. Misai dapat
mendeteksi perubahan angin yang amat kecil, membuat kucing dapat mengetahui
adanya benda-benda di sekitarnya tanpa melihat, fungsi utama dari kumis kucing
adalah untuk bekerja sebagai sistem pemindaian (scanning) lingkungan. Yang
menarik, kucing tidak perlu menyentuh objek dengan kumis mereka untuk
mendeteksi objek. Saraf di dasar kumis bahkan cukup sensitif untuk mendeteksi
gerakan kecil udara yang menggetarkan kumis. Mereka begitu sensitif, kucing
bahkan dapat mendeteksi gerakan udara dalam ruangan, seperti udara yang mengalir
di sekitar perabotan, yang memungkinkan kucing tahu ada objek di sana, bahkan
ketika keadaan sedang gelap gulita.
Kucing
memiliki pendengaran yang sangat peka, lebih dari pada manusia dan anjing.
Kelebihan pendengaran kucing yaitu, kucing mampu mendengar suara yang sangat
pelan, tetapi juga suara sangat tinggi, yang tak dapat didengar manusia, daun
telinga lebar dan dapat berputar 180 derajat ke arah sumber bunyi, kucing mampu
mencari suara serangga yang berasal dari balik tembok sekalipun, kemampuan ini
sangat penting bagi kucing untuk mengetahui mangsanya berada, kucing bisa
membedakan suara mesin mobil, mendeteksi keunikan langkah kaki dan bahkan memiliki preferensi yang berbeda
terhadap musik.(Shahab. 2012: 1)
C.
ALAT
DAN BAHAN
1. Mangsa
(tikus, burung, dan ikan)
2. Kandang
untuk tikus
3. Sangkar
burung
4. Ember/Baskom
untuk ikan
5. Kamera
E.
TABULASI
DATA
Mangsa I (Tikus)
Ø Perilaku
Kucing
Dilakukan
|
Keterangan
|
|
Mengamati
|
+
|
Tatapan kucing mengisyaratkan
ingin menangkap tikus, langsung waspada.
|
Mengendus
bau
|
+
|
Kucing mengendus bau tikus,
pertama dari jauh makin lama makin mendekat
|
Mengejar
|
+
|
Saat tikus bereaksi maka kucing
juga bereaksi mengikuti arah tikus berada
|
Berusaha
menangkap
|
+
|
Kucing menggerakkan tangannya
berusaha untuk meraih tikus.
|
Ø Ekspresi
kucing
Yang
diamati
|
Keterangan
|
Telinga
|
Mengarah kedepan
|
Hidung
|
Mengendus-endus
|
Kumis
|
Mengarah kedepan
|
Mata
|
Membesar dari biasanya
|
Mangsa II (Burung)
Ø Perilaku
kucing
Dilakukan
|
Keterangan
|
|
Mengamati
|
+
|
|
Mengendus
bau
|
+
|
|
Mengejar
|
+
|
Kucing mengikuti kemana burng
mengelak terbang.
|
Berusaha
menangkap
|
+
|
Tangan kucing bergerak-gerak
berusaha menangkap burung.
|
Ø Ekspresi
kucing
Yang
diamati
|
Keterangan
|
Telinga
|
Mengarah kedepan
|
Hidung
|
Mengendus-endus
|
Kumis
|
Mengarah kedepan
|
Mata
|
Membesar dari bisanya
|
Mangsa III (Ikan)
Ø Perilaku
kucing
Dilakukan
|
Keterangan
|
|
Mengamati
|
+
|
Mengamati dengan wajah penasaran.
|
Mengendus
bau
|
+
|
|
Mengejar
|
-
|
Kucing tidak mengejar ikan namun
berusaha menggapai ikan.
|
Berusaha
menangkap
|
+
|
Kucing berusaha mengambil ikan di
dalam air menggunakan tangannya.
|
Ø Ekspresi
kucing
Yang
diamati
|
Keterangan
|
Telinga
|
Mengarah kedepan
|
Hidung
|
Mengendus-endus
|
Kumis
|
Mengarah kedepan
|
Mata
|
Membesar dari biasanya
|
Keterangan :
Ø (+)
bila objek melakukan hal yang disebutkan
di dalam tabel.
Ø (-)
bila objek tidak melakukan hal yang
disebutkan di dalam tabel.
F.
PEMBAHASAN
Pada
percobaan “Perilaku Kucing Pada Saat Melihat Beberapa Mangsa” yang bertujuan agar
mahasiswa dapat mengamati perilaku kucing pada saat melihat mangsa dan dapat
menunjukkan contoh perilaku pada hewan.
Pada
percobaan menggunakan mangsa pertama yaitu tikus, kucing terlihat sangat
antusias saat melihat tikus, pertama yang dilakukannya adalah mengamati tikus
dari kejauhan, kemudian mendekat dan mencium bau tikus yang ada di dalam
kandang, saat mencium bau tikus kucing melebarkan telinganya kedepan, kucing mengarahkan
kumisnya pula kedepan, dia mencondongkan kepalanya mendekati kandang.
Pada
percobaan menggunakan mangsa kedua yaitu ikan, saat pertamakali ikan
dipindahkan dari plastik tempat pertama beli kucing belum terlihat terlalu
antusias, karena air yang digunakan untuk ikan berenang dalam ember adalah air
bersih belum tercampur bau ikan, setelah beberapa lama kucing dapat mencium bau
ikan dalam air karena bau ikan telah bercampur dengan air. Kucing menjadi
sangat antusias untuk menangkap ikan dalam ember tersebut. Pertama yang
dilakukannya adalah mengamati ikan dari dekat dengan cara naik ke atas ember,
kemudian lebih mendekat dan mencium bau ikan yang ada di dalam ember, saat
mencium bau ikan kucing melebarkan telinganya kedepan dan membuka matanya
lebar-lebar, kucing mengarahkan kumisnya pula kedepan, dia mencondongkan
kepalanya mendekati ikan di dalam ember.
.
Pada percobaan menggunakan mangsa ketiga yaitu burung, kucing terlihat antusias
saat melihat burung, pertama yang dilakukannya adalah mengamati burung,
kemudian mendekat dan mencium bau burung yang ada di dalam kandang, saat
mencium bau burung kucing melebarkan
telinganya kedepan, kucing mengarahkan kumisnya pula kedepan, dia mencondongkan
kepalanya mendekati kandang. Kucing berusaha untuk lebih mendekati burung,
karena burung memberontak dengan paruhnya kucingpun mengurungkan niatnya.
Menurut
fakta dan teori yang ada bahwa kucing adalah hewan karnivora, hewan karnivora
adalah hewan pemakan daging, sehingga wajar jika kucing memburu tikus, ikan dan
burung untuk dijadikan makanannya. Pada percobaan pertama, kedua, ketiga kucing
melakukan hal yang sama yaitu mengawasi mangsa dari jauh, semakin mendekat,
mendeteksi mangsanya dengan kumisnya yang di condongkan kedepan, telinga kucing
berdiri dan menghadap kedepan yang berguna untuk untuk mengetahui mangsanya berada,
mata kucing akan semakin terbelalak dari biasanya/lebih waspada. Kucing tidak dapat melihat dalam jarak dekat dengan
baik sehingga digunakan indra penciumannya dan rambut sensoris, kucing dapat
dengan mudah mendeteksi dalam jarak dekat.
Antara
teori dengan percobaan terdapat perbedaan menurut teori cara kucing menangkap
mangsanya adalah kucing dengan penuh kesabaran dan kewaspadaan mengejar
mangsanya dan kemudian mereka bergerak mendekati mangsanya serta dengan
konsentrasi penuh mengamati mangsanya sampai pada saat dan jarak yang tepat kucing-kucing tersebut baru
menerkam sasaran atau mangsanya tersebut. Pada percobaan kucing mengendus mangsanya
setelah dia mengamati lebih dekat, ini dikarenakan hewan yang digunakan sebagai
mangsa berada dalam pengawasan atau dilindungi menyebabkan kucing tidak dapat
langsung menerkam mangsanya. Dalam hal ini kucing melakukan adaptasi tingkah laku
yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laku supaya
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
G.
KESIMPULAN
1. Perilaku
kucing pada saat melihat mangsa adalah mengawasi mangsa dari jauh, semakin
mendekat, mendeteksi mangsanya dengan kumisnya yang di condongkan kedepan,
telinga kucing berdiri dan menghadap kedepan, mata kucing akan semakin
terbelalak dari biasanya/lebih waspada.
2. Contoh
perilaku pada hewan adalah perilaku kucing pada saat melihat beberapa mangsa.
H.
DAFTAR
PUSTAKA
BerbagaiHal.
2011. Fungsi Kumis pada Kucing.
diakses 24-11-2012).
EditorKrafty. 2011. Bila Kucing anda hobi berburu. (http://kittykrafty.com/bila-
kucing-anda-berburu/, diakses
25-11-2012).
Ruslan, Heri. 2012.
Subhanallah, Inilah Rahasia Penciptaan Kucing
Shahab, Fairuz
Hilwa. 2012. Kucing Memiliki Pendengaran yang Sangat Peka.
Siscawati, Evy. 2012. Perilaku Kucing Dilihat Dari
Perspektif Evolusi.
2012).
No comments:
Post a Comment