*Melupakan
Ketika
kita mencoba melupakan kejadian menyakitkan, melupakan orang yg membuat rasa
sakit itu, maka sesungguhnya kita sedang berusaha menghindari kenyataan
tersebut. Lari. Pun sama, ketika kita ingin melupakan orang yg pernah kita
sayangi, hal2 indah yang telah berlalu. Maka, sejatinya kita sedang berusaha
lari dari kenangan atau sisa kenyataan tsb.
Bagaimana mengatasinya?
Justeru resep
terbaiknya adalah kebalikannya. Logika terbalik. Apa itu? Mulailah dengan
perasaan tenteram terhadap diri sendiri. Berdamai. Jangan lari dari kenangan
tersebut. Biarkan saja dia hadir, bila perlu peluk erat. Terima dengan senang
hati. Bilang ke diri sendiri: "Sy punya masa lalu seperti ini, pernah
dekat dengan orang menyakitkan itu, sy terima semua kenyataan tersebut. Akan
saya ingat dengan lega, karena sy tahu, besok lusa sy bisa jadi lebih baik--dan
semua orang berhak atas kesempatan memperbaiki diri." Letakkan kenangan
tsb dalam posisi terbaiknya.
Maka, mekanisme
menakjubkan akan terjadi. Perlahan tapi pasti, kita justeru berhasil
mengenyahkan ingatan itu. Pelan tapi pasti, kenangan tersebut justeru menjadi
tidak penting, biasa-biasa saja. Dan semakin kita terbiasa, levelnya sama
dengan seperti kenangan kita pernah beli bakso depan rumah, hanyut dibawa oleh
hal2 baru yg lebih seru. Ketahuilah, racun paling mematikan sekalipun, saat
dibiasakan, setetes demi setetes dimasukkan dalam tubuh, dengan dosis yang
tepat, besok lusa jika kita tdk semaput oleh racun tsb, kita justeru akan jadi
kebal. Apalagi kenangan, jelas bisa dibiasakan.
Itulah hakikat dari: jika kalian ingin
melupakan sesuatu atau seseorang, maka justeru dengan mengingatnya. Terima
seluruh ingatan itu.
*Tere Liye
Syuper Syekali :D
uhuk.. uhuk..
ReplyDelete'orang itu' perlu di bawa kesini nggak?
huehehehehe :v
jangan nyampek dehh.. i'ts enough hhhh
Delete