DOKTOR John Clarke, doktor di bidang psikologi dari University of Sydney, Australia, yang bertahun-tahun menjadi psikolog kriminal,
mengingat hari di saat dia seketika itu sadar bahwa mungkin ada sejumlah psikopat di jutaan kantor di seluruh dunia. “Saya sedang menyampaikan kuliah psikologi kejahatan dan memberikan daftar ciri psikopat. Setelah selesai, seorang perempuan menghampiri dan berkata “Anda baru saja menggambarkan bos saya,” katanya kepada kantor berita Jerman (DPA).
Sebenaranya apasih
psikopat itu???
Cekittdottt>>>>>>>>
Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya juga sering disebut sebagai sosiopat karena perilakunya yang antisosial dan merugikan
orang-orang terdekatnya.
Psikopat tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis) karena seorang psikopat sadar
sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan
psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila
tanpa gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap
psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang
berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah
sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan ].
Seorang ahli psikopati
dunia yang menjadi guru besar di Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada bernama Robert D.
Hare telah melakukan penelitian psikopat sekitar 25 tahun.
Ia berpendapat bahwa seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit,
memutar balik fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan
dan keuntungan dirinya sendiri.
Dalam kasus kriminal,
psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa,
dan koruptor.
Namun, ini hanyalah 15-20 persen dari total psikopat. Selebihnya adalah pribadi
yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, mempesona, mempunyai daya
tarik luar biasa dan menyenangkan.
Psikopat memiliki 20
ciri-ciri umum. Namun ciri-ciri ini diharapkan tidak membuat orang-orang mudah
mengecap seseorang psikopat karena diagnosis gejala ini membutuhkan pelatihan
ketat dan hak menggunakan pedoman penilaian formal, lagipula dibutuhkan
wawancara mendalam dan pengamatan-pengamatan lainnya. Mengecap seseorang dengan
psikopat dengan sembarangan beresiko buruk, dan setidaknya membuat nama
seseorang itu menjadi jelek.
Lima tahap
mendiagnosis psikopat
1. Mencocokkan
kepribadian pasien dengan 20 kriteria yang ditetapkan Prof. Hare. Pencocokkan
ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga dan orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban, atau pengamatan
prilaku pasien dari waktu ke waktu.
2. Memeriksa
kesehatan otak dan tubuh lewat pemindaian menggunakan elektroensefalogram, MRI, dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap.
Hal ini dilakukan karena menurut penelitian gambar hasil PET (positron
emission tomography) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan
pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan aktivitas otak di
bagian prefrontal cortex yang rendah.
Bagian otak lobus frontal dipercaya
sebagai bagian yang membentuk kepribadian.
3. Wawancara
menggunakan metode DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder)IV
(The American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorder versi IV) yang dianggap berhasil untuk menentukan
kepribadian antisosial.
4. Memperhatikan
gejala kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai
menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan.
Kata Dr Robert Hare dalam bukunya Without Conscience: the Disturbing World of the Psychopats Among Us,
psikopat bergentayangan di sekitar kita. Mereka bisa berada di kantor, tempat
olahraga, arena hiburan, bahkan di lingkungan terdekat, seperti tetangga, suami
atau pacar sekalipun. Sepintas, gelagat mereka tidak kelihatan seperti orang
yang punya kelainan. Pasalnya, secara tampak mata mereka terlihat menarik,
pintar dan berlaku seperti orang normal lainnya.
Hare mengungkapkan empat ciri karakter psikopat, yakni antisosial (antisocial), pribadi yang sulit diduga (borderlne), pandai bersandiwara (histrionic) dan luar biasa egois (narcisstic).
Hare mengungkapkan empat ciri karakter psikopat, yakni antisosial (antisocial), pribadi yang sulit diduga (borderlne), pandai bersandiwara (histrionic) dan luar biasa egois (narcisstic).
Seseorang yang antisosial biasanya cuek pada norma-norma sosial, tak
peduli pada aturan, dan pemberontak. Kepribadiannya yang sulit ditebak, bisa
terlihat dari ketidakstabilannya dalam hubungan interpersonal, citra diri,
serta selalu bertindak menuruti kata hati. Tanpa peduli perbuatannya itu salah
atau benar, mengganggu orang atau tidak.
Orang seperti ini cenderung impulsif (melakukan sesuatu tanpa pikir
panjang), dan berpikiran negatif. Ia juga memiliki sifat pendendam. Sedikit
saja Anda melakukan kesalahan, seumur hidup diingat dan suatu saat akan
diungkit lagi. Sedangkan pribadi histrionic,
emosinya tak terkendali alias meledak-ledak, dan selalu ingin menarik
perhatian.
Ada lagi kepribadian narcisstic,
yang ditunjukkan dengan sikapnya yang selalu ingin dikagumi, serta minimnya
empati. Ia selalu berusaha membuat hanya dirinya satu-satunya lelaki dalam
hidup Anda. Hanya dialah yang boleh Anda puja.
Sedangkan indikasi lain orang psycho adalah manipulatif, egosentris, pembohong,
mudah frustasi, dan gaya hidup parasit. Nah, seabrek sifat buruk ini mengerucut
pada satu karakter tunggal: hipokrit alias munafik.
Dalam buku The Mask of Sanity, Dr. Hervey Cleckley menggambarkan psikopat sebagai pribadi yanglikeable, charming, intelek, perhatian, impresif, punya pede tinggi, dan pintar merayu (karena itu mereka mudah "menipu" perempuan). Umumnya, mereka juga cerdas secara akademik.
Dalam buku The Mask of Sanity, Dr. Hervey Cleckley menggambarkan psikopat sebagai pribadi yanglikeable, charming, intelek, perhatian, impresif, punya pede tinggi, dan pintar merayu (karena itu mereka mudah "menipu" perempuan). Umumnya, mereka juga cerdas secara akademik.
Tapi, di balik itu semua, mereka membawa sifat negatif, seperti tidak
bertanggung jawab, serta merusak diri sendiri dan orang lain. Ia kerap
mengatakan ingin bunuh diri bila Anda memutuskan hubungan? Hm, hati-hati saja
karena ia bisa melakukannya.
Para psikopat umumnya tidak pernah merasa menyesal, meski telah
menyakiti orang lain. Bila belangnya ketahuan, wajahnya akan tetap seperti tak
berdosa. Apa penyebabnya? Belum jelas. Hare menduga, psikopat terjadi
akibat kelainan fungsi otak. Karena itu, si penderitanya tidak dapat memisahkan
stimulus yang bersifat rasional dari yang emosional. Stimulus-stimulus ini
diolah sekaligus oleh otak kiri dan kanan.
Namun, temuan lain menyebutkan, pengidap kelainan ini akibat dari latar
belakang masa kecilnya yang "bermasalah", yang berakibat perkembangan
emosinya kurang optimal. Menginjak dewasa, anak-anak ini tumbuh menjadi
orang-orang yang tak bisa berempati dan tak memiliki kata hati.
Gejala-gejala
psikopat
1. Sering
berbohong, fasih, dan dangkal
2. Egosentris dan
menganggap dirinya hebat.
3. Tidak punya
rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya namun
ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki
alasan untuk peduli.
4. Senang
melakukan pelanggaran ketika waktu kecil
5. Sikap acuh tak
acuh terhadap masyarakat.
6. Kurang empati.
Bagi psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada
bedanya.
7. Psikopat juga
teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut
dan sering keluar rumah.
8. Impulsif dan
sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu untuk menimbang
baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada
apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga
mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan,
kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
9. Tidak mampu
bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
10. Manipulatif dan
curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya
mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki tanggapan fisiologis yang secara
normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung
berdebar, mulut kering, tegang, ataupun gemetar. Pengidap psikopat tidak
memiliki perasaan tersebut, karena itu psikopat seringkali disebut dengan
istilah "dingin".
No comments:
Post a Comment