Sianida adalah racun yang bekerja
cepat dan berpotensi mematikan. Sianida biasanya berbentuk gas tak berbau
berupa HCN (hidrogen sianida) dan CNCl (cyanogen chlorida). Sianida juga bisa
berbentuk kristal berupa Natrium sianida (NaCN) dan Kalium sianida (KCN). Walau
ada yang menyebut gas sianida memiliki bau yang khas namun kebanyakan orang tidak
mampu mengenali baunya.
Asam
sianida murni tidak berwarna, mudah menguap sedikit di atas suhu kamar ( 26 0C
), sangat toksik dan berbau khas. Bau ini akan tercium bila konsentrasi lebih
besar atau sama dengan 1 ppm, dan tidak berbau lagi bila tertutup bau
gaslainnya atau saraf sensoris orang telah rusak/lumpuh.Berat molekulnya
ringan, sukar terionisir, dan mudah berdifusi. Oleh karena itu gas sianida
mudah terhisap melalui saluran pernafasan ( paru paru ), saluran pencernaan,
dan kulit.
Dalam dunia
militer, AN adalah istilah untuk hidrogen sianida dan CK untuk cyanogen
klorida. Sianida juga secara alami terdapat dalam makanan, misalnya pada
singkong. Sianida juga terdapat dalam asap rokok dan sisa-sisa pembakaran
material sintetik seperti plastik. Dalam industri, sianida digunakan dalam
pembuatan kertas, tekstil dan plastik. Sianida juga ditemukan pada zat kimia
yang digunakan untuk mencuci film. Garam sianida juga kerap digunakan pada
cairan pembersih logam.
Gas sianida
juga digunakan sebagai pengusir serangga pada bangunan dan kapal. Bila tidak
sengaja tertelan, aseton cairan pembersih kutek juga berubah jadi sianida di
dlm tubuh. Pada Perang Dunia II, tentara Jerman menggunakan hidrogen sianida atau saat itu
disebut Zyklon B utk genosida. Sianida bisa masuk tubuh melalui udara, air,
makanan dan saat menyentuh tanah yg mengandung sianida. Sianida mengkontaminasi
air, udara dan tanah bisa karena proses alamiah dan bisa juga karena aktivitas
industri. Rokok adalah sumber utama
paparan sianida pada mereka yg tidak bekerja di industri yg berhubungan dengan
sianida. Terjadinya keracunan sianida terggantung dosis sianida, lokasi
masuknya sianida dan lamanya tubuh terpapar sianida. Menghirup gas sianida
sangat berbahaya namun mengkonsumsi makanan/minuman yg mengandung sianida juga
beracun. Gas sianida paling berbahaya saat berada di ruangan tertutup, kalau di
luar ruangan, gas ini mudah terurai.
Gas
sianida dapat diserap melalui inhalasi (paru-paru), kulit atau ingesti (mulut
menuju perut) dan didistribusikan ke seluruh tubuh. Pada dosis tertentu, zat
ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu 15 menit saja akibat kekurangan
oksigen. Di dalam tubuh, sianida menghambat masuknya oksigen ke dalam sel sehingga
sel tubuh mati. Jantung dan otak adalah organ tubuh yg paling menderita karena
sianida sebab kedua organ ini butuh oksigen dalam jumlah besar. Sianida dosis
ringan dapat menyebabkan nafas cepat, lemas, pusing, sakit kepala, mual, muntah
dan nadi cepat. Sianida dosis besar dapat mnyebabkan kejang, hipotensi, nadi
lemah, kesadaran menurun, gagal paru dan nafas sebeulm akhirnya meninggal. Kalaupun
akhirnya dapat ditolong, penderita keracunan sianida dapat mengalami kerusakan
jantung dan otak permanen.
sumber: http://chirpstory.com/li/46520
No comments:
Post a Comment