Jangan Lagi
Remehkan Tempe!
Tempe adalah salah satu makanan
tradisional masyarakat Indonesia. Selain harganya yang murah, tempe juga bisa
Anda dapatkan dengan mudah.
Mungkin sebagian dari Anda menganggap bahwa tempe adalah makanan kelas
bawah yang kurang bergengsi jika dihidangkan sebagai menu utama, apalagi jika
Anda sedang menjamu tamu istimewa.
Tapi tahukah Anda bahwa kandungan gizi tempe tidak kalah kelas dengan makanan
mewah lainnya?
Kandungan Gizi Tempe
Tempe dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dengan jamur Rhizopus
oligosporus. Menurut penelitian terbaru, kandungan gizi tempe disejajarkan
dengan kandungan gizi yang ada pada yogurt. Tempe merupakan sumber protein
nabati. Mengandung serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Kandungan
antibiotika dan antioksidan di dalamnya dapat menyembuhkan infeksi serta
mencegah penyakit degeneratif. Dalam 100 gram tempe mengandung protein 20,8
gram, lemak 8,8 gram, serat 1,4 gram, kalsium 155 miligram, fosfor 326
miligram, zat besi 4 miligram, vitamin B1 0,19 miligram, karoten 34 mikrogram.
Baik untuk Semua Usia
Tempe merupakan hasil olahan kedelai melalui proses fermentasi. Selama
proses fermentasi berlangsung, kedelai akan mengalami perubahan nilai gizi dan
tekstur. Enzim pencernaan pun akan dihasilkan oleh Rhizopus oligosporus (kapang tempe) selama proses fermentasi berlangsung, itulah yang membuat
tempe lebih nyaman di lambung.
Pengolahan kedelai menjadi tempe juga turut menurunkan kadar stakiosa dan
raffinosa, dua zat penyebab perut kembung. Tak hanya itu, tempe juga memiliki
kandungan protein yang cukup tinggi. Dalam 100 gr tempe terkandung sekitar 20,8
gr protein, sehingga cocok dijadikan menu harian bagi Anda yang menerapkan diet
tinggi protein.
Keutamaan tempe yang lain adalah, karbohidrat, protein, dan lemak sehat
yang terkandung di dalamnya lebih mudah dicerna dan diserap tubuh. Baik
dikonsumsi oleh anak-anak untuk mengoptimalkan pertumbuhan atau menjaga fungsi
organ tubuh bagi orang dewasa.
Sehat untuk Jantung
Dalam beberapa tahun terakhir, protein kedelai telah menjadi ikon baru
dalam menjaga kesehatan jantung. Penelitian juga telah membuktikan bahwa
kandungan protein dalam tempe dapat menurunkan kolesterol jahat sebesar 30-45
persen.
Seperti kita ketahui bahwa kolesterol jahat (LDL) adalah faktor penyebab tersumbatnya pembuluh darah yang dapat memicu serangan jantung dan stroke. Penelitian juga menyebutkan bahwa tempe dapat meningkatkan kadar HDL atau kolesterol baik dalam darah, yang berguna untuk menekan jumlah kolesterol jahat dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.
Seperti kita ketahui bahwa kolesterol jahat (LDL) adalah faktor penyebab tersumbatnya pembuluh darah yang dapat memicu serangan jantung dan stroke. Penelitian juga menyebutkan bahwa tempe dapat meningkatkan kadar HDL atau kolesterol baik dalam darah, yang berguna untuk menekan jumlah kolesterol jahat dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.
Mengendalikan Gula Darah
Tempe juga aman dikonsumsi bagi penderita diabetes. Kandungan protein dan
serat yang terdapat dalam tempe mampu mencegah naiknya kadar gula darah.
Penderita diabetes biasanya lebih berisiko mengalami aterosklerosis atau radang
pembuluh darah yang berhubungan dengan penyakit jantung, sehingga harus menjaga
kadar kolesterol darah tetap rendah. Inilah mengapa mengonsumsi tempe baik bagi
penderita diabetes.
Mencegah Kanker
Kandungan serat dalam tempe tak hanya efektif untuk memperbaiki kinerja
saluran cerna, tapi juga ampuh dalam mengikat racun dan kolesterol penyebab
kanker dan membuangnya dari dalam tubuh. Racun yang telah terikat tidak dapat
merusak sel-sel dalam tubuh. Penelitian yang dilakukan di Universitas North
Carolina, Amerika Serikat, menemukan bahwa genestein dan phytoestrogen yang
terdapat pada tempe ternyata juga dapat mencegah kanker prostat, payudara dan
penuaan dini.
Begitu besar manfaat kesehatan yang ditawarkan makanan murah ini bagi Anda.
Kalau begitu, kenapa musti malu mengonsumsinya? (dan)
Source : http://id.she.yahoo.com
No comments:
Post a Comment